Pressure zone dapat diartikan sebagai area dimana telinga kita tidak bisa membedakan perbedaan tekanan.
Hal ini disebabkan karena pada zone tersebut, pressure datang dari semua arah dengan kekuatan yang sama.
Artinya pada zone ini, telinga kita akan sangat kesulitan untuk menentukan arah datangnya suara (bahkan tidak mungkin).
Bagaimana kita mengetahui "pressure zone" kendaraan kita?
Mudah sekali. Tinggal ukur berapa panjang kabin/interior mobil kita
Lalu apa kaitan pressure zone, panjang mobil, frequency dan crossover?!?!?
Setiap frequency memiliki hal yang disebut sebagai panjang gelombang (lambda).
Setiap frequency yang 1/2 lambda nya lebih besar daripada ukuran "pressure zone" maka orang didalam pressure zone tidak dapat menentukan sumber suara.
Artinya, jika kita menaruh subwoofer di belakang mobil, maka pastikan low pass frequency nya masuk kedalam kriteria "pressure zone".
Dengan demikian staging semua terasa ada di depan termasuk suara sub!
(Tentu saja dengan asumsi midbass nya ada di depan juga ya he he he)
Mari kita coba dengan contoh kasus:
- panjang interior mobil 3 meter (contoh)
- 3 meter adalah 1/2 lambda, berarti kita harus mencari frequency yang panjang gelombangnya maximal 3 meter x 2 = 6 meter
- 6 meter adalah panjang gelombang untuk frekuensi 57Hz (asumsi kecepatan suara=343m/s)
Artinya sub kita maksimal harus di low pass di 57Hz atau lebih kecil.
Jika sub kita cross lebih tinggi dari 57Hz, akan sangat mungkin suara sub akan terdengar dari belakang.
Ketika panjang kabin bahkan sudah lebih kecil dari 1/4 lambda, akan hampir mustahil menentukan asal suara sub.
Jika masih terdengar, berarti ada rattle di box sub atau di daerah sekitar penempatan sub
Ternyata mudah ya mendapatkan suara bass di depan.
Tinggal ukur panjang kabin, hitung frekuensi low pass crossover sub nya, pastikan sub dan midbass in-phase.
Beres
Tidak ada komentar:
Posting Komentar